Oleh HADI SASTRA
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk
menimbulkan perubahan pada siapa pun yang melakukan kegiatan pembelajaran (subjek belajar). Proses belajar harus diarahkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Belajar menulis bertujuan agar subjek belajar memiliki pengetahuan menulis, bersikap positif terhadap ilmu
dan aktivitas, serta terampil menulis.
Untuk mencapai tujuannya,
segala sesuatu harus diupayakan sedemikan rupa, sehingga proses belajar menulis tersebut lebih bermanfaat. Sehubungan dengan itu, ada beberapa hal perlu
diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar menulis. Hal tersebut meliputi: materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
1. Materi Pembelajaran Menulis
Pemilihan
dan penyusunan materi dalam belajar menulis harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga
materi itu dapat mengarahkan subjek belajar untuk terampil berbahasa Indonesia secara tertulis. Variasi dan bobot kesukaran
materi perlu disesuaikan dengan komponen-komponen yang lain. Bila perlu, materi pembelajaran berasal dari
pemikiran, tugas, atau pengalaman subjek belajar.
2. Tujuan Pembelajaran Menulis
Secara umum tujuan pembelajaran
menulis adalah subjek belajar mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat,
dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan. Oleh karena itu, tujuan belajar menulis hendaknya selalu diarahkan kepada kegiatan terampil
menulis. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perencanaan pengajaran yang memperhatikan hal-hal tertentu agar dapat memudahkannya mencapai tujuan
tersebut. Jadi, latihan menulis dengan segala dinamikanya merupakan kunci utama
keberhasilan.
Untuk mencapai
tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan, khususnya belajar menulis, maka penetapan dan pengelolaan perencanaan, proses, evaluasi dan
tindak lanjut pembelajaran merupakan hal utama yang harus dikelola dengan
tepat.
3. Metode Pembelajaran Menulis
Metode
pembelajaran merupakan cara yang diterapkan dalam belajar. Pilihan metode yang tepat sangat membantu tingkat ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Persoalan penggunaan media juga
perlu mendapat perhatian. Metode pelatihan dan diskusi merupakan dua metode
yang ampuh dalam rangka pembelajaran menulis.
Dalam proses belajar menulis, subjek belajar dapat menulis tentang apa saja (sebaiknya materi yang dekat dengannya). Hasil
tulisan tersebut dikoreksi dan didiskusikan dari berbagai aspek penggunaan bahasa. Dengan kegiatan tersebut, akan diketahui
kelemahan dan keunggulannya dalam hal ketatabahasaan, kelogisan pikiran, dan
kaidah-kaidah menulis lainnya.
4. Evaluasi Pembelajaran Menulis
Evaluasi berarti memberi penilaian
atau cara menilai. Penilaian merupakan upaya pengumpulan informasi untuk
mengetahui seberapa jauh kompetensi berbahasa dan bersastra Indonesia yang
sudah dicapai.
Melalui evaluasi, dapat diketahui:
1) tingkat ketahuan dan keterampilan menulis,
2) keberhasilan proses belajar yang telah dilaksanakan, dan
3)
menentukan kebijakan selanjutnya.
Evaluasi belajar menulis
hendaknya selalu memperhatikan tujuan pengajaran, materi, dan proses yang telah
dilakukan. Sehubungan dengan itu, evaluasi yang tepat menurut pendapat Penulis
adalah kegiatan menulis essai atau teks. Hal tersebut karena menulis essai atau teks sangat baik sebagai rangsangan sederhana untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasanya.
Rangsangan-rangsangan lain dalam bentuk tugas hendaknya
disesuaikan dengan tingkat kemampuan berbahasa dan berpikir, misalnya
menulis berbagai laporan, surat, resensi buku, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar