MENULIS BAGI REMAJA
Oleh HADI SASTRA
Menulis? Hiiiii...... Sorry lah yauw.... Jadul.... Bete!!!
Itu sebagian kecil pernyataan spontan yang sering terdengar dari remaja pada saat ini tentang kegiatan menulis. Entahlah! Belum ada jawaban pasti mengapa para remaja yang notabene sebagai generasi penerus bangsa ini tidak menyukai kegiatan menulis, bahkan tidak sedikit yang alergi dengan menulis. Mereka lebih memilih kegiatan yang bersifat senang-senang, hura-hura, glamour atau apa pun istilahnya yang sesuai dengan mood mereka. Padahal, tanpa mereka sadari, setiap saat mereka tidak pernah lepas dari aktivitas menulis. Perhatikan saja, setiap hari mereka tidak pernah berpisah dengan handphone. Dengan alat komunikasi itu, mereka mengetik tombol-tombol keypad handphone, lalu menelepon, mengirim sms, browsing, chatting, dan sebagainya, yang hampir setiap saat mereka lakukan. Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan aktivitas menulis.
Harus diakui, bahwa dalam masyarakat kita belum tertanam budaya menulis, termasuk bagi kalangan remaja. Mereka lebih suka menonton televisi, yang kita semua tahu, tidak sedikit tayangan televisi yang sangat tidak sesuai dengan budaya ke-timuran kita. Hal ini, jika dibiarkan terus-menerus, maka akan berakibat sangat fatal bagi perkembangan daya nalar, imajinasi dan fungsi otak. Bakat dan potensi yang dimiliki pun akan hilang begitu saja apabila lama tidak diasah atau digunakan. Salah satu jalan mengasahnya adalah dengan aktivitas menulis. Karena dengan menulis, seseorang dapat menuangkan ide, imajinasi, aspirasi, unek-unek atau apa pun yang berasal dari otak dan tersalurkan dengan aktivitas gerak badan lainnya, terutama tangan.
Lalu, bagaimana cara memulai menulis, terutama bagi remaja?
Bagi sebagian orang, memulai menulis tentu bukan perkara yang gampang. Banyak hambatan yang dihadapi, misalnya karena tidak adanya ide atau kurangnya referensi. Bagi remaja sebetulnya lebih mudah, aktivitas menulis yang selama ini tersalur pada handphone dapat lebih diseriuskan. Tulislah apa saja ide yang muncul, kapan saja dan di mana saja, kemudian kembangkan. Jangan mudah jenuh atau putus asa sebelum betul-betul tertuang ide yang ada. Jangan pula cepat puas terhadap tulisan yang telah dibuat. Hal ini dapat membentuk karakter tulisan yang lambat laun akan menjadi kekuatan dan ciri khas yang dimiliki. Maka, tunggu apa lagi, mulailah menulis dari sekarang! Ayo remaja, bangkitlah, temukan jati dirimu lewat aktivitas menulis!!!
Oleh HADI SASTRA
Menulis? Hiiiii...... Sorry lah yauw.... Jadul.... Bete!!!
Itu sebagian kecil pernyataan spontan yang sering terdengar dari remaja pada saat ini tentang kegiatan menulis. Entahlah! Belum ada jawaban pasti mengapa para remaja yang notabene sebagai generasi penerus bangsa ini tidak menyukai kegiatan menulis, bahkan tidak sedikit yang alergi dengan menulis. Mereka lebih memilih kegiatan yang bersifat senang-senang, hura-hura, glamour atau apa pun istilahnya yang sesuai dengan mood mereka. Padahal, tanpa mereka sadari, setiap saat mereka tidak pernah lepas dari aktivitas menulis. Perhatikan saja, setiap hari mereka tidak pernah berpisah dengan handphone. Dengan alat komunikasi itu, mereka mengetik tombol-tombol keypad handphone, lalu menelepon, mengirim sms, browsing, chatting, dan sebagainya, yang hampir setiap saat mereka lakukan. Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan aktivitas menulis.
Harus diakui, bahwa dalam masyarakat kita belum tertanam budaya menulis, termasuk bagi kalangan remaja. Mereka lebih suka menonton televisi, yang kita semua tahu, tidak sedikit tayangan televisi yang sangat tidak sesuai dengan budaya ke-timuran kita. Hal ini, jika dibiarkan terus-menerus, maka akan berakibat sangat fatal bagi perkembangan daya nalar, imajinasi dan fungsi otak. Bakat dan potensi yang dimiliki pun akan hilang begitu saja apabila lama tidak diasah atau digunakan. Salah satu jalan mengasahnya adalah dengan aktivitas menulis. Karena dengan menulis, seseorang dapat menuangkan ide, imajinasi, aspirasi, unek-unek atau apa pun yang berasal dari otak dan tersalurkan dengan aktivitas gerak badan lainnya, terutama tangan.
Lalu, bagaimana cara memulai menulis, terutama bagi remaja?
Bagi sebagian orang, memulai menulis tentu bukan perkara yang gampang. Banyak hambatan yang dihadapi, misalnya karena tidak adanya ide atau kurangnya referensi. Bagi remaja sebetulnya lebih mudah, aktivitas menulis yang selama ini tersalur pada handphone dapat lebih diseriuskan. Tulislah apa saja ide yang muncul, kapan saja dan di mana saja, kemudian kembangkan. Jangan mudah jenuh atau putus asa sebelum betul-betul tertuang ide yang ada. Jangan pula cepat puas terhadap tulisan yang telah dibuat. Hal ini dapat membentuk karakter tulisan yang lambat laun akan menjadi kekuatan dan ciri khas yang dimiliki. Maka, tunggu apa lagi, mulailah menulis dari sekarang! Ayo remaja, bangkitlah, temukan jati dirimu lewat aktivitas menulis!!!
0 komentar:
Posting Komentar